Luwuk - Banggai

Luwuk - Banggai

Kamis, 24 Oktober 2013

Terbakar Praswil Kehilangan Jejak

Saat senja
saat kesepian yang menekan
tapi mereka berada di tempat

Menyalakan api di titik yang sama
rasa optimis tak habisnya menyaksikan
hilangkan jejak saat mendekat

Harapan-harapan baru tiba
hanyut dalam duka lara

kau harus menyaksikan
kau pun harus mengartikan kebenaran
Diskusikan!



Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANGGAI
Dan
BUPATI BANGGAI
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA
KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN BANGGAI.

Tugas dan Fungsi


Paragraf 8

Dinas Bina Marga dan Pengairan

Pasal 25
Dinas Bina Marga dan Pengairan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
dibidang Bina Marga dan Pengairan.

Pasal 26
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
Dinas Bina Marga dan Pengairan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Bina Marga dan Pengairan;
b. Penyusunan program kegiatan dibidang BIna Marga dan Pengairan;
c. Pelaksanaan pembinaan kewenangan dibidang pengairan pedesaan, jalan dan prasarana wilayah;
d. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, pengembangan, rehabilitas dan pengembangan operasi serta        
    pemeliharaan dan pembangunan bidang pengairan pedesaan, jalan dan prasarana wilayah;
e. Pengamanan dan pemantauan air serta rekomendasi penggunaan dan pemanfaatan air;
f.  Pengamanan dan pemantauan jalan dan Prasarana Wilayah Daerah;
g. Pelaksanaan penangulangan bencana banjir dan bencana alam lainnya serta usaha-usaha pengendalian 
    erosi dan abrasi pantai lokal daerah kabupaten;
h. Pengelolaan administarsi umum meliputi, ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, pendapatan dan 
    peralatan;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati;
j. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
k. Jabatan Fungsional.

Pasal 27
(1) Susunan Organisasi Dinas Bina Marga dan Pengairan terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris, meliputi :
  1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
  2. Sub Bagian Keuangan dan Aset;
  3. Sub Bagian Perencanaan Program.
c. Bidang Pelayanan Jasa Konstruksi, meliputi :
  1. Seksi Pengujian Mutu;
  2. Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi;
  3. Seksi Pengendalian Jasa Konstruksi.
d. Bidang Bina Marga, meliputi :
  1. Seksi Pembuatan Jalan;
  2. Seksi Pembuatan Jembatan;
  3. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
e. Bidang Pengairan, meliputi :
  1. Seksi Irigasi;
  2. Seksi Operasi dan Pemeliharaan;
  3. Seksi Sungai, Rawa dan Pantai.
f. Bidang Peralatan dan Perbekalan, Meliputi :
  1. Seksi Peralatan;
  2. Seksi Perbekalan;
  3. Seksi Pemeliharaan Peralatan.
g. U P T D;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Pengairan Wilayah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII Peraturan Daerah ini.



sebelumnya



mungkin saja api berasal dari nyala lilin 
karna tadi aku lihat ada orang
-eris 

Selasa, 22 Oktober 2013

Jes-ika TERJEBAK di Nusantara

Memilih..
yang berarti menanti
ternyata masih dalam mimpi

Hari ini..
mencari bintang lagi
ternyata tak sperti yang kemarin

Terjebak dalam kehidupan
Cinta yang membodohi
Kekuatan Hati

Tenggelam dalam lautan
Keyakinan sejati
Dunia seakan Mati

Jes-ika...
smoga kau benar
dan tak berdosa
mengatakan apa yang kau rasa

Jes-ika...
smoga kau tenang
sampai akhir waktu akan menghilang
Ketiadaan

yang terjadi mudah dimengerti
yang tersembunyi punya banyak arti

Sebenarnya apa?
yang kau inginkan
Cinta sperti apa?
yang kau harapkan

Jes-ika...
hanya semalam saja
namun aku terjebak
dunia baru mulai bergerak
ku angkat dirimu kepermukaan sejenak
untuk perjalananku kelak

Jumat, 18 Oktober 2013

Historiografi Sastra Indonesia 1960-an




    Dalam buku yang menjadi fokus perhatian adalah sejarah sastra Indonesia, yakni hal-hal yang berkaitan dengan sastrawan pada dasawarsa 1960-an sejak Lekra berdiri pada 17 agustus 1950, politik masuk demikian dalam ketubuh sastra Indonesia pada 1960-an mengkristalkan menjadi empat kelompok, yakni sastrawan Lekra, sastrawan Manikebu, sastrawan yang berafiliansi pada partai politik, dan sastrawan  Independen.

    Dari empat kelompok itu, perseteruan meruncing menjadi dua kelompok, yakni kubu sastrsawan Lekra yang mengusung paham realisme sosialis dan konsep “seni untuk rakyat” dan kubu sastrawan Maningkebu yang mengusung pahan humanis universal dan konsep “seni untuk seni”, dua kelompok yang lain cenderung bersimpati pada sastrawan Maningkebu.

     Pada 1995, terbit sebuah buku yang cukup penting di bidang sastra, yakni Prahara Budaya :Kilas Balik Offensi Lekra / PKI dkk (Kumpulan Dokumen Pergolakan Sejarah) yang disusun oleh D.S Moeljanto dan Taufiq Ismail. Buku yang diterbitkan oleh Mizan dan Republika ini dikatakan cukup penting karena berisi dokumen-dokumen sejarah sastra Indonesia pada 1960-an yang sangat tabu untuk dibicarakan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Peristiwa sejarah tersebut dibaca dari perspektif pelaku sejarah dari kubu sastrawan Manifes Kebudayaan (Manikebu) yang menempatkan sastrawan-sastrawan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) sebagai tokoh antagonis. Tokoh protagonisnya, tentu saja sastrawan Maningkebu.

    Pada 2002, majalah sastra Horison bekerjasama dengan The Ford Fundation menerbitkan antologi sastra Horison Sastra Indonesia dalam empat jilid, yakni
-Kitab Puisi
-Kitab Cerita Pendek
-Kitab Nukilan Novel  dan
-Kitab Drama.
Dalam keempat buku tersebut banyak sekali karya sastrawan Lekra yang tidak dimuat. Ada dua kemungkinan kenapa hal itu terjadi. Pertama, dimasa Orde Baru, semua karya sastra yang diproduksi oleh sastrawan Lekra dilarang, sehingga penyusun kesulitan mendapatkan bahan-bahan tersebut. Kedua, semua editor buku ini, yakni Taufiq Ismail, Hamid Jabbar, Herri Dim, Agus R. Sarjono, Joni Ariadinata, Jamal D Rahman, Cecep Syamsul Hari, dan Moh. Wan Anwar adalah mereka yang pernah kerja atau bekerjasama dengan majalah Horison yang notabene adalah majalah yang didirikan oleh sastrawan Maningkebu, yang sampai saat ini masih belum bisa “menerima” sastrawan Lekra.

    Kalau kita perhatikan secara sekilas, tampak nyakeduakubusastrawanitusudahmendapatkanhakbersuara yang sama. Tampaknya di era reformasiini, berbagai pihak mendapatkan kebebasan yang sama untuk mengekspresikan gagasannya, meskipun gagasan tersebut saling berlawanan. Sepertinya kita sudah bisa menerima berbagai perbedaan pendapat.Tapi kalau kita teliti lebih dalam,  ternyata faktanya tidak demikian. Buku yang diproduksi oleh sastrawan Manikebu bisa didistribusikan keruang publik secara bebas, hingga sampai ke perpustakaan-perpustakan sekolah. Sementara buku yang diproduksi oleh anak muda, yang katakanlah berafiliasi dengan sastrawan Lekra tidak bisa didistribusikan secara leluasa. Toko buku terbesar di Indonesia, GRAMEDIA , mengembalikan buku yang menyuarakan sastrawan Lekra itu kepada penerbitnya hanya satu hari setelah buku tersebut dipajang.

    Pada zaman Orde Lama, tepatnya pada tanggal 8 Mei 1964, Presiden Soekarno melarang Manikebu, karena dianggap kontrarevolusi. Karya sastra yang dihasilkan sastrawan Manikebu dilarang beredar. Akan tetapi, di zaman Orde Baru pada era Presiden Soeharto karya sastra yang diproduksi oleh sastrawan-sastrawan Manikebu diperbolehkan terbit kembali dan bisa beredar bebas, sebaliknya karya sastra yang diproduksi oleh sastrawan-sastrawan Lekra dilarang beredar. Dan ini terjadi selama 32 tahun kekuasaan rezim Orde Baru .dampaknya sudah terbaca dengan jelas, bahwa dalam buku sejarah sastra Indonesia yang dipelajari di sekolah-sekolah dasar hingga perguruan tinggi, tidak kita kenal lagi karya sastra yang diproduksi oleh sasstrawan Lekra. Dapat dikatakan buku-buku sejarah sastra kita selama ini masih bersifat Hemogoni.


Selasa, 08 Oktober 2013

LNG Luwuk - Banggai

. Di kotaku, Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, kini terdapat pengelolaan Migas,yang terbagi dalam 2 blok. blok Senoro dan Blok Matindok, dari dua blok inilah nantinya gas yang dihasilkan akan di alirkan ke LNG Plant maupun Power Plant.
Blok LNG yang ada di kotaku ini adalah Blok LNG yang ke 4 di Indonesia dan yang ke 6 di Asia Tenggara.
PT Donggi Senoro LNG adalah perusahaan yang mengubah gas dari sumber gas menjadi LNG. Kilang LNG Donggi Senoro dirancang untuk memproduksi 2,1 juta metrik ton LNG per tahun selama 15 tahun



Aku harus tenang walaupun takut.,,,Untuk membuat semua orang tidak takut. Normal, sebagai orang, ya pasti ada takut, nggak ada orang yang anggak takut, Cuma yang coba aku temukan merasionalisasi rasa takut,….

Bung Hatta
Perjuanganku melawan penjajah lebih mudah, tidak seperti kalian nanti. Perjuangan kalian akan lebih berat karena melawan bangsa sendiri.

Bung Tomo (1920-1981)
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapa pun juga.

Sri Sultan Hamengku Buwono VIII
Kemurnian didalam hati menghasilkan kekuatan dalam kehidupan.
R. A. Kartini
Dan biarpun saya tiada beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun patah di tengah jalan, saya akan mati dengan merasa berbahagia, karena jalannya sudah terbuka dan saya ada turut membantu mengadakan jalan yang menuju ke tempat perempuan Bumiputra merdeka dan berdiri sendiri.

Bung Karno
Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.