Luwuk - Banggai

Luwuk - Banggai

Minggu, 29 September 2013

mengantar Cinta ke jendela Dewasa

 karya-karya besar justru lahir dari Cinta, dibutuhkan tapi tak ada satupun yang dapat menggambarkannya, akal ada logikanya tentang benar dan salah, tapi cinta dapat menggabungkan keduanya..

Tajamnya duri menembus rasa
yang tak berhenti..
ingin luka itu ku balut
sampai kapan hitam hati darah putih
tercium wangi bunga 
tanpa akar akan pudar,
hilangkan nyawaku
keikhlasan itu tumbuh
aku mampu
namun tak sanggup mekar tanpamu

ada tersesat...
tak ada semakin tersesat......


Rasa marah, emosi, egois, dendam, iri benci, Perasaan-perasaan seperti itu memang harus ada. semua rasa itu kita butuhkan. Tapi ada tapinya…..
”Kita harus pas menempatkannya,  kapan hal-hal seperti itu kita keluarkan. Kita harus pandai mengarahkannya, Ketika dia datang disaat yang tidak tepat, kita harus bisa mengarahkan pada hal-hal yang baik. Hal-hal seperti itu tidak bisa kita bunuh atau kita hilangkan,
karena memang didalam diri kita ini sudah ada dua kekuatan : baik dan buruk.
Mana yang lebih dominan menguasai, tergantung dari masing-masing orang.”
untuk mengendalikan jiwa kita ini,
tergantung input atau asupan ilmu dan lain-lain yang masuk kedalamnya. Juga resonansi energi di seputar kita. Kalau kita ada dalam lingkaran energi negatif, maka jiwa kita akan terpengaruh olehnya. Dan ini adalah hal yang paling mempengaruhi faktor psikologis jiwa seseorang, karena bersinggungan langsung dalam praktek dan akan terasa nyata hasilnya.”

“Kembali lagi ke rasa cemburu...
Kalau perasaan itu ada dan kita tahu kedudukan dan porsinya, bawalah kesana, agar menempati ruangnya sendiri."
sobat, aku juga sedang dan  masih terus belajar memahami hakikat mencintai. Ketika kita mencintai seseorang atau sesuatu, seharusya kita fokus pada apa yang kita cintai, bukan pada kita nya sendiri. Sebaiknya kita lebih memperhatikan kebahagiaan orang yang kita cintai. Karena disanalah letak kebahagiaan yang sejati. Satu kunci untukmu, sobat :

    Minimalisasi keinginan mendapat perhatian, penghargaan, sanjungan, penghormatan dan hal-hal lain untuk kepuasan diri kita. Berlakulah sebaliknya. Berikan hal di atas kepada orang lain, dan jangan mengharapkan hal yang sama atau lebih dari mereka. Karena jika kita ikhlas melakukannya, semata-mata karena perintah-Nya untuk berbuat baik,  maka Tuhan akan memenuhi kehausan jiwa kita.

    Termasuk dari orang-orang terdekat. Hakikat mencintai adalah bagaimana kita berusaha membuat yang kita cintai menjadi tenang, damai, bahagia dll.  Kalau kita masih kecewa ketika yang dicintai bahagia tanpa kita, itu bukan mencintai, tapi kita ingin memiliki cintanya. Memberilah! Bukan menuntut!  Jangan khawatirkan kita tidak mendapatkan,  Tuhan akan mencukupi dan mengaliri jiwa kita sesuai dengan yang kita inginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar